Ilmu y4ng memb4h4s berb4g4ai m4s4l4ah dg menggun4k4n berb4g4i 4rgument4si & fils4f4t (ilmu yg membehes tentang ketuhanan)
Selasa, 26 Maret 2013
Rabu, 20 Maret 2013
I/II Kekuatan Otot
Kekuatan Otot
Yaitu
kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot, merupakan suatu kemampuan
untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot
penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Kekuatan
otot dipengaruhi oleh: usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, suhu otot
(Depkes, 1996).
Untuk memeriksa kekuatan otot ada 2 cara :
1. Pasien disuruh menggerakkan bagian ekstremitas atau badannya dan pemeriksaan menahan gerakan ini.
2. Pemeriksaan menggerakkan bagian ekstremitas atau badan pasien dan ia disuruh menahan.
No
|
Nilai Kekuatan Otot
|
Keterangan
|
1
|
0 (0%)
|
Paralisis, tdk ada kntrksi otot sm skli
|
2
|
1 (10%)
|
Terlht atau teraba getaran kontraksi otot ttp tdk ada gerak sm skl
|
3
|
2 (25%)
|
Dpt menggerakkn anggota gerak tanpa gravitasi
|
4
|
3 (50%)
|
Dpt menggerakkn anggota gerak untuk menahan berat (gravitasi)
|
5
|
4 (75%)
|
Dpt menggerakkn sendi dg aktif dan melawan tahanan
|
6
|
5 (100%)
|
Kekuatan normal
|
Mmengukur/menilai kekuatan otot pasien dengan memakai skala klasik 0,1,2,3,4,5. antara lain;
Skala 0.
artinya
otot tak mampu bergerak/lumpuh total, misalnya jika tapak tangan dan
jari mempunyai skala 0 berarti tapak tangan dan jari tetap saja ditempat
walau sudah diperintahkan untuk bergerak.
Skala 1.
Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan pada persendian yang harus digerakkan oleh otot tersebut.
Skala 2,
dapat
mengerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya tapak
tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit
saja sudah tak mampu bergerak
Skala 3,
dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat menggerakkan tapak tangan dan jari
Skala4,
Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
Skala 5,
bebeas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal (normal).
Skala
diatas pada umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami
kelumpuhan selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk
melihat apakah ada kemajuan yang diperoleh selama menjalani perawatan
atau sebaliknya apakah terjadi perburukan pada seseorang penderita.
Menjabat
tangan pasien dapat juga di gunakan untuk mengukur kekuatan ototnya,
dengan cara mengajak berjabat tangan dan menganjurkan pasien untuk
mengerahkan tenaga memencet jari-jari kita. Kalau lemah akan terasa
tangan pasien tak mampu meremas kuat tangan kita. Kesulitannya adalah
kalau pasien cewek yang tak pernah menggunakan tenaga otot jari tangan,
remasannya terasa kurang kuat walaupun sudah dipaksakan untuk itu dapat
diperiksa lebih jauh dengan hati-hati.I/II Pengkajian Kekuatan Otot
DAFTAR NILAI KEKUATAN OTOT
Kekuatan otot dinilai dengan angka 0 (nol) sampai 5 (lima) :
SKALA KETERANGAN
0 = Otot sama sekali tidak mampu bergerak, tampak berkontraksi,
bila lengan/ tungaki dilepaskan, akan jatuh 100% pasif.
1 = Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh.
2 = Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan akan jatuh.
3 = Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak mampu melawan tekan/ dorongan dari pemeriksa.
4 = Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain.
5 = Kekuatan utuh.
1 = Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh.
2 = Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan akan jatuh.
3 = Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak mampu melawan tekan/ dorongan dari pemeriksa.
4 = Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain.
5 = Kekuatan utuh.
Uji kekuatan otot sekali-kali bukan membandingkan kekuatan pasien dengan si pemeriksa (Augustinus, 2003 ; 36).
Senin, 18 Maret 2013
r0sulc1nt4.blogspot.com
Tindakan Pemasangan ETT (Endo Tracheal Tube)/ Intubasi
A. PENGERTIANPemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau Intubasi adalah memasukkan pipa jalan nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan Intubasi baru dapat di lakukan bila : cara lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal, perlu memberikan nafas buatan dalam jangka panjang, ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru.
B. TUJUAN
1. Membebaskan jalan nafas
2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator).
C. PERSIAPAN ALAT YANG DI GUNAKAN
1. Laryngoscope
2. Endotracheal tube (ETT) sesuai ukuran (Pria : no. 7,7.5, 8 ) (Wanita no. 6.5, 7)
3. Mandrin
4. Xylocain jelly
5. Sarung tangan steril
6. Xylocain spray
7. Spuit 10 cc
8. Orofaringeal tube (guedel)
9. Stetoskop
10.Bag Valve Mask (ambubag)
11. Suction kateter
12. Plester
13. Gunting
14.Masker
D. PERSIAPAN TINDAKAN
1. Posisi pasien terlentang dengan kepala ekstensi (bila dimungkinkan pasien di tidurkan dengan obat pelumpuh otot yang sesuai )
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas memakai masker dan sarung tangan
4. Melakukan suction
5. Melakukan intubasi dan menyiapkan mesin pernafasan (Ventilator)
- buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan tenang
- buka mulut pasien
- masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-ujung blade sudah sampai di pangkal lidah- geser lidah pelan-pelan ke arah kiri
- angkat tangkai laryngoskop ke depan sehingga menyangkut ke seluruh lidah ke depan sehingga rona glotis terlihat
- ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di tentukan sebelumnya
- masukkan dari sudut mulut kanan arahkan ujung ETT menyusur ke rima glotis masuk ke cela pita suara
- dorong pelan sehingga seluruh balon ETT di bawah pita suara
- cabut stylet
- tiup balon ETT sesuai volumenya
- cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan Menghentak dada pasien dengan ambu bag
-
cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk leawt ETT apakah sama antara paru kanan dan kiri
- fiksasi ETT dengan Plester
- hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen
7. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi
8. catat respon pernafasan pasien pada mesin ventilator
http://quranterjemah.com/?mod=quran.murotal.show&page=1431
(Qs.)
(Qs.)
r0sulc1nt4.blogspot.com
Pengertian Tayamum التيمم
Posted by kamusfiqih ⋅ ⋅ Leave a Comment
pengertian tayamum Menurut bahasa berasal dari kata Al Qosdu (القَصْدُ) berarti maksud/menyengaja Menurut istilah yaitu sebuah peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan sho’id (صَعِدٌ) yang bersih. Sho’id (صَعِدٌ) adalah seluruh permukaan bumi yang dapat digunakan untuk bertayammum baik yang terdapat tanah di atasnya ataupun tidak.
Pengertian Wudhu الوضوء
Posted by kamusfiqih ⋅ ⋅ Leave a Comment
pengertian wudhu Menurut bahasa yaitu berasal dari kata al-wadha’ah (الوَضَعَةُ) yang artinya keindahan dan kecerahan Menurut istilah yaitu membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadats kecil. Sedangkan al-wadhu (الوَضُ) adalah air yang di gunakan untuk berwudhu. Istinsyaq (اِسْتِنْشَقٌ), yakni memasukan air ke hidung kemudian membuangnya
r0sulc1nt4.blogspot.com
- Muharram
- Safar
- Rabiul awal
- Rabiul akhir
- Jumadil awal
- Jumadil akhir
- Rajab
- Sya'ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzulkaidah
- Dzulhijjah
Dalam Website resmi Taqwim Ummul Quro, kalender hijriyyah resmi yang
digunakan di Arab Saudi, disebutkan bahwa arti nama-nama bulan hijriyyah
sebagai berikut:
1. Muharrom (محرم الحرام)
Ini adalah bulan pertama dalam kelender Islam, dan Muharram termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan Muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini.
2. Shofar (ﺻﻔﺮ)
Dinamakan dengan Shofar karena perkampungan Arab Shifr (kosng) dari penduduk, karena mereka keluar untuk perang. Ada yang mengatakan bahwa dinamakan dengan Shofar karena dulunya bangsa Arab memerangi berbagai kabilah sehingga kabilah yang mereka perangi menjadi Shifr (kosong) dari harta benda.
3. Robi’ul Awwal (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﻭﻝ)
Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim semi.
4. Robi’uts Tsani/Akhir (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﺧﻴﺮ / ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu menggembalakan hewan ternak mereka pada rerumputan. Dan ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena bulan ini bertepatan dengan musim semi.
5. Jumadil Ula (جمادى الأولى)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi khomsah. Dinamakan Jumada karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin, dimana air jumud (membeku)
6. Jumadil Akhiroh/Tsaniyah (جمادى الآخرة / ﺟﻤاﺪى ﺍﻟﺜﺎﻧﻲة)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin juga
7. Rojab (ﺭﺟﺐ)
Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rojab karena bangsa Arab melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan. Dikatakan: Rojab adalah menahan diri dari peperangan.
8. Sya’ban (ﺷﻌﺒاﻦ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.
9. Romadhon (ﺭﻣﻀاﻦ)
Ini adalah bulan puasa bagi umat Islam. Dinamakan demikian karena panas ramdh mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas.Dimana periode ini disebut panas yang parah.
10. Syawwal (ﺷﻮﺍﻝ)
Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan demikian karena saat itu unta betina kekurangan air susu.
11. Dzulqo’dah (ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪة)
Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.
12. Dzulhijjah (ﺫﻭ ﺍﻟﺤﺠة)
Di dalamnya terdapat musim haji dan Idul Adha. Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.
1. Muharrom (محرم الحرام)
Ini adalah bulan pertama dalam kelender Islam, dan Muharram termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan Muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini.
2. Shofar (ﺻﻔﺮ)
Dinamakan dengan Shofar karena perkampungan Arab Shifr (kosng) dari penduduk, karena mereka keluar untuk perang. Ada yang mengatakan bahwa dinamakan dengan Shofar karena dulunya bangsa Arab memerangi berbagai kabilah sehingga kabilah yang mereka perangi menjadi Shifr (kosong) dari harta benda.
3. Robi’ul Awwal (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﻭﻝ)
Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim semi.
4. Robi’uts Tsani/Akhir (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﺧﻴﺮ / ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu menggembalakan hewan ternak mereka pada rerumputan. Dan ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena bulan ini bertepatan dengan musim semi.
5. Jumadil Ula (جمادى الأولى)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi khomsah. Dinamakan Jumada karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin, dimana air jumud (membeku)
6. Jumadil Akhiroh/Tsaniyah (جمادى الآخرة / ﺟﻤاﺪى ﺍﻟﺜﺎﻧﻲة)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin juga
7. Rojab (ﺭﺟﺐ)
Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rojab karena bangsa Arab melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan. Dikatakan: Rojab adalah menahan diri dari peperangan.
8. Sya’ban (ﺷﻌﺒاﻦ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.
9. Romadhon (ﺭﻣﻀاﻦ)
Ini adalah bulan puasa bagi umat Islam. Dinamakan demikian karena panas ramdh mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas.Dimana periode ini disebut panas yang parah.
10. Syawwal (ﺷﻮﺍﻝ)
Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan demikian karena saat itu unta betina kekurangan air susu.
11. Dzulqo’dah (ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪة)
Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.
12. Dzulhijjah (ﺫﻭ ﺍﻟﺤﺠة)
Di dalamnya terdapat musim haji dan Idul Adha. Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.
r0sulc1nt4.blogspot.com
SOP Bed Making
Mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien dengan klien di atas tempat tidur & pada tempat tidur kosong.
TUJUAN
- Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang & nyaman
- Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur & selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
- Untuk meningkatkan gambaran diri & harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi & nyaman.
- Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme
- Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama agar jauh dari badan perawat ( tidak menempel pada seragam)
- Jangan mengibaskan alat tenun lama, karena hal ini dapat menyebarkan mikroorganisme lewat udara
- Linen (alat tenun) lama jangan diletakan dilantai untuk menjegah penyebaran infeksi
- Ketika mengganti alat tenun, gunakan prinsip body mechanics
- Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan dari klien
- Bila klien kurang kooperatif gunakan rails
- Sprei / Laken besar
- Sprei sedang / Bovenlaken
- Laken kecil / Stiklaken
- Alas/perlak
- Slimut
- Sarung Bantal
REFERENSI
1. Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A.,(1999). Fundamental Keperawatan Konsep proses dan praktek.EGC: Jakarta
2. Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. EGC: jakarta
3. Taylor, C., Lilis, C., and LeMone, P., ( 1998 ). Fundamental of Nursing : the art and science of nursing care ˜Lippincott.
sumber : http://blog.mediakeperawatan.com/bed-making-mengganti-alat-tenun.html
r0sulc1nt4.blogspot.com
MENGGANTI
ALAT TENUN DENGAN PASIEN DIATASNYA
Persiapan Alat
1. Baki
dengan alas / troli
2. Alat
btenun: sprei, perlak, steek laken, sarung bantal dan selimut
3. Tempat
alas tebun kotor
4. Ember
berisi larutan lysol 1 %
5. Ember
bersi air bersih
6. Lab
kerja 3 buah
Persiapan Pasien
1. Bila
sadar, beritahukan pasien maksud dan tujuan mengganti alat tenun
2. Mempersiapkan
posisi pasien
Pelaksanaan
1. Kaji
status pasien dan rencana tindakan keperawatan yang dilakukan
2. Lihat
keadaan alat-alat tenun yang kotor dan perlu diganti
3. Komunikasi
rencana tindakan yang akan dilakukan, jelaskan maksud dan tujuannya
4. Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan diatas baki / troli
5. Cuci
tangan
6. Angkat
selimut lalu masukkan kedalam tempat pakaian kotor
7. Miringkan
pasien, bila tidak dapat miring sendiri dinatu seorang perawat lagi yang
memegang atau menahan bahu dan paha pasien dari sisi lain
8. Tempatkan
bantal dibawah kepala kepala pasien
9. Lepaskan
alat tenun dibawah kasur dimana perawat berdiri
10. Gulung
steek laken sampai kepunggung pasien
11. Bersihkan
perlak dengan lap yang telah dicelupkan ke dalam cairan lysol, lau bersihkan
denga air bersih, kemudian keringkan dan
tutupkan sampai kepunggung pasien (bila perlu perlak diganti)
12. Gulung
sprei sampai kepunggung pasien
13. Bersihkan
kerangka tempat tidur sebelah tempat perawat berdiri.
14. Bentangkan
sprei bersih memanjang dengan lipatan tengahnya tepat pada nagian tengah tempat
tidur.
15. Masukkan
sprei bagian kepala dan kaki kebawah kasur, kemudian buat sudut dan masukkan
bagian sisi ke bawah kasur.
16. Bentangkan
kembali perlak yang ditutupkan pada punggung pasien.
17. Pasang
steek laken bersih dan bersama dengan perlak masukkan kebawah kasur, cara
membentangkan seperti memasang sprei.
18. Terlentangkan
pasien kemudian miringkan kesisi lain
19. Perawat
pindah kesisi lain dan bawa alat-alat pembersihan
20. Lepaskan
alat tenun dari bawah kasur
21. Angkat
steek laken yang kotor, kemudian masukkan ketempat pakaian kotor
22. Bersihkan
perlak seperti cara diatas, kemudian tutupkan pada punggung pasien
23. Angkat
sprei kotor, kemudian masukkan ketempat
pakaian kotor
24. Bersihkan
kerangka tempat tidur seperti diatas
25. Menarik
sprei bersih pada punggung pasien , lalu bentangkan sampai rata
26. Terlentangkan
pasien
27. Angkat
bantal, ratakan kapukknya dan ganti sarungnya dengan yang bersih lalu letakkan
kembali dibawah kepala pasien
28. Menarik
perlak
29. Menarik
steek laken yang kotor dengan yang bersih (caranya seperti memasang selimut
mandi).
30. Masukkan
sprei , perlak, steek laken, bagian sisi serta bagian kepala ke bawah kasur.
31. Rapikan
pasien
32. Bersihkan
dan kembalikan alat-alat
r0sulc1nt4.blogspot.com
(SOP) persiapan mengganti alat tenun dengan pasien di atasnya
- Persiapan Alat :
- Alat tenun bersih disusu berdasarkan pemakaiannya
- Kursi atau bangku
- Tempat kain kotor yang tertutup
- Dua ember kecil yang berisi lisol 1% dan air bersih
- Lap kerja 3 buah
- Persiapan Pasien :
- Pasien pada posisi terlentang di atas tempat tidur
- Jelaskan pada pasien prosedur yang akan di lakukan
- Persiapan Tempat :
- Ruangan yang sesuai
Rabu, 06 Maret 2013
SALAM>>>>
r0sulc1nt4.blogspot.com
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh”
Memulai Blog
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
Moga bermanfa'atDari Imran Ibn Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mengucapkan “Assalamu ‘alaikum”. Nabi menjawab salam itu, lalu orang itu duduk. Nabi berkata, “sepuluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain dan mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”. Nabi menjawabnya, lalu orang itu duduk dan Nabi berkata, “Dua puluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain lagi dan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh”. Nabi membalas salamnya lalu dia duduk dan Nabi berkata, “Tiga puluh (kebaikan).” (HR. Abu Daud)
Perhatian!!
Kesalahan yang sering ditemui dalam pengucapan salam adalah penyingkatan salam dengan tulisan “ass”, “ass.wr.wb”, “asw” atau yang lainnya, maka ucapan seperti ini bukanlah salam, hendaknya ketika menulis komentar, sms atau media lainnya kita tidak menuliskan seperti itu. Tulislah dengan lafazh yang benar seperti “assalamu ‘alaikum”, atau kalau memang tergesa-gesa tidak di tulis juga tidak apa-apa.
Semoga bermanfaat…
“Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh”
http://badaronline.com/artikel/penulisan-lafazh-salam-dan-kekeliruannya.html
Langganan:
Postingan (Atom)