http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan-279557.html
Sejarah Peradapan Islam
(1250-1800)
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan
fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan
kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang
terpisah pisah.
Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
- Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
- Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
- Krisis ekonomi
- Dekadensi moral yang tidak terkendali
- Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
- Konflik antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam
mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya
terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu,
satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan
peradaban Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan
Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak
sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga
kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India
dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang
terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan
memproklamirkan diri sebagai Padisyah al Usman atau raja besar keluarga
Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini
selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang
daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 M dijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa
pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M,
Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan
Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa
yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat terutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium
dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah
sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di
bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai problema sebagai berikut:
- Penduduknya sangat heterogen
- Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
- Kepemimpinannya lemah
- Terjadinya dekadensi moral
- Krisis ekonomi dan
- Ilmu dan tekhnologi stagnan.
Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah
jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan
keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang
semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi
orang-orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama limabelas tahun
mempersiapkan kekuatannya dan
mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan
Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu
di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan
fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik
Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi sehingga
dapat menguasai Chudar, Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat,
surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala
dan Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam
suatu pemerintah militeristik.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
- Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
- Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
-
- Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
- Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
- Kekuatan mililernya juga lemah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Pada abad Pertengahan
Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan mengalami perkembangan misalnya pada masa pemerintahan kerajaan Mongol dibangun
sekolah-sekolah yang
mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, filsafat, logika, geometri
sejarah, geografi, matematika dan politik.
Di Mesir menjadi
perkembangan ilmu pengetahuan seperti sejarah, astronomi, kedokteran,
matematik dan ilmu-ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama
besar seperti Ibn Khalikan, Ibn Khaldun dan Ibn Taghribardi. Di bidang
astronomi dikenal nama nasir Al din Al Tusi. Di bidang Matematika Abu
Faraj Al ‘Ibry. Bidang kedokteran : Abu Al Hasan, Ali Al Nafis yaitu
penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia. Abd. Al
Mun’im Al dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam bidang
opthamologi dikenal nama Salah Al Din ibn Yusuf dan yang terkenal sebagai pemikir dalam bidang keagamaan yaitu Ibn Taimiyah.
Pada masa Pemerintahan Mamud Ghazan yaitu raja ke tujuh Dinasti Ilkhan ia membangun perguruan tinggi untuk madzhab syafi;i dan hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.
Pada masa kerajaan syafawi ilmu pengetahuan juga berkembang, ada beberapa ilmuan yang muncul diantaranya:
- Baha Al din Al Syaerazi yaitu generalis ilmu pengetahuan
- Sadar Al Din Al Syaerazi seorang filosof
- Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad ahli filosof, sejarah, teolog dan observer kehidupan lebah-lebah.
Pada abad pertengahan
juga terdapat cendekiawan muslim seperti An Nuwairy, Ibnu Fadlullah, dan
Jallaudiin As-Suyuti yang berhasil membuat buku yang berjudul Mausu’at
yang berisi tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan.
Selain itu dalam hal keagamaan, di abad pertengahan terdapat karya yang
dibuat oleh sekelompok ulama India berupa buku atau kitab yang berjudul
Al Fatawa Al Hindiyyah yang memuat tentang kumpulan fatwa Madzhab
Hanafi. Buku atau kitab ini dibuat atas permintaan dari Sultan Abu Al
Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb sehingga kitabnya dikenal dengan sebutan Al Fatawa Al Alamgariyah.
Beberapa ulama besar di Mesir pada masa pemerintahan Mamluk terdapat ulama yang bernama Ibnu Hajar Al Asqalani dan Ibnu Khaldun. Ibnu Hajar memiliki
hasil karya berupa buku yang berjudul Fath Al Bari fi Syarh Al bukhari
yaitu ulasan tentang hadits-hadits Riwayat Al bukhari dan buku yang
berjudul Bulughul Maram Min Adillah Al Ahkam yaitu kumpulan hadits hukum. Sedangkan Ibnu Khaldun tersohor dengan sejarawan dan sosiolog Islam, hasil karyanya yang terbesar adalah Al Ibar yaitu sejarah umum.
Ulama besar lainnya di
abad pertengahan seperti Ibnu Katsir dengan tafsirnya Tafsir Al Qur’anul
Adzim, Imam Nawawi dengan kitab haditsnya “ Riyadus Shalihin dan
Jalaluddin Al Mahalli beserta Jalaluddin As-Suyuti dengan tafsir
Jalalainnya.
Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan
kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia
dan seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya.
Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol
diantaranya:
Dalam perkembangan
arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indah seperti
Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub Al
Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat
235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal
dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa
kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan
Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota dan kota yang
indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid, rumah-rumah
sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana
Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan
terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum.
Dalam bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara,
misalnya masjid Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur
seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian,
keramik,tenunan, mode, tembikar, dan seni lukis.
Selain yang tersebut,
perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan Mongol misalnya
karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana,
baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah
penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar
“Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang
memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam
hal seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana
Fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah
seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid
Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan
wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun
buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat,
renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga,
Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang
dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama