Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia
menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India
muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia
dan bangsa India.
Sejak Islam masuk ke India pada masa Umayyah, yakni pada masa Khalifah
al-Walid I (705-715) melalui ekspedisi yang dipimpin oleh panglima
Muhammad Ibn Qasim tahun 711/712, peradaban Islam mulai tumbuh dan
menyebar di anak benua India. Kemudian pasukan Ghaznawiyah dibawah
pimpinan Sultan Mahmud mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dan
berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan serta meng¬islamkan
sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M. Setelah Gaznawi hancur
muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India ini,
seperti Dinasti Khalji (1296¬1316 M.), Dinasti Tuglag (1320-1412),
Dinasti Sayyid (1414-1451), dan Dinasti Lodi (1451-1526).
Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur, seorang keturunan Timur
Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa Farghana, sedang ibunya
keturunan Jenghis Khan. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana.
Menurut Abu Su'ud, Timur Lenk pernah ke India pada tahun 1399, namun
karena iklim yang tidak cocok ia akhirnya meninggalkan India.
Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup
aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal.
Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka
perang dari Persia di Asia tengah, dan meskipun Timur (Timur
Lenk-penulis) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama
musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama
itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu.
Ensiklopedia Islam bahkan menyebutkan “Mogul (Mughal-pen) didirikan oleh
seorang penjajah dari Asia Tengah, Muhammad Zahiruddin Babur dari etnis
Mongol.” Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa
Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan
warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal
telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang
sebelumnya identik dengan agama Hindu.
.
Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia
11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang
menjadi kota penting di Asia Tetapi karena mendapat bantuan dari Raja
Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand tahun 1494 M
pada tahun 1504 M ia menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan. Zahiruddin
Babur (1482 – 1530) mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Lodi pimpinan
Ibrahim Lodi yang tengah berkuasa di India. India pada saat itu tengah
dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam
Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur
Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk
menjatuhkan pemerintahan Ibrahim di Delhi.
B. Raja-raja Mughal
Ada pun susunan penguasa kerjaan mughal sebagai berikut
1. Zahiruddin Babur (1482-1530 M)
2. Humayun (1530-1539 M)
3. Akbar Syah I (1556-1605 M)
4. Jehangir (1605-1628 M)
5. Syah Jehan (1628-1658 M)
6. Aurangzeb (Alamgir I) (1658-1707 M
7. Muazzam (Bahadur Syah I) (1707-1712 M)
8. Azimus Syah (1712 M)
9. Jihandar Syah (1712 M)
10. Farukh Siyar (1713-1719 M)
11. Muhammad Syah (1719-1748 M)
12. Ahmad Syah (1748-1754 M)
13. Alamghir II (1754-1759 M)
14. Syah Alam II (1759-1806 M)
15. Akbar II (1806-1837 M)
16. Bahadur Syah II (1837-1858 M)[3]
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN MUGHAL
A. Proses Pembentukan dan Pertumbuhan Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan
besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530).
Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494
M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu,
Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia
menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India
muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia
dan bangsa India. Pembentukan kerajaan Mughal di India menjadi kerajaan
Islam terjadi pada masa kekuasaan dinasti Bani Umayyah yaitu pada masa
khalifah al Walid yang di pimpin oleh panglima Muhammad Ibnu Qasim.
Dalam penaklukan wilayah India ini, kemudian pasukan Ghaznawiyyah
dibawah pimpinan Sultan al Makmun mengembangkan kedudukan Islam di
wilayah ini, dan berhasil menaklukkan kekuasaan Hindu, dan mengIslamkan
sebagian masyarakt India pada tahun 1020 M.
Setelah dinasti Ghaznawiyyah hancur, muncul dinasti-dinasti kecil
seperti Mamluk (1026-1290 M), Halji (296-1316 M), Tuglug (1320-1412 M),
dan dinasti-dinasti lain.Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur
(1482-1530 M), seorang keturunan timur Lenk. Dia adalah Shekh Kumar yang
menjadi Amir di negeri Farghanah, keturunan langsung dari Miransah,
putra ke-3 timur Lenk dan ibunya keturunan Jengis Khan .
Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir menulis, "Dia bukan orang
Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan
tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti
Mughal. Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang
suka perang dari Persia di Asia tengah, dan meskipun Timur (Timur
Lenk-penulis) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama
musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama
itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu.
Ensiklopedia Islam bahkan menyebutkan “Mogul (Mughal-pen) didirikan oleh
seorang penjajah dari Asia Tengah, Muhammad Zahiruddin Babur dari etnis
Mongol.” Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa
Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan
warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal
telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang
sebelumnya identik dengan agama Hindu.
Dia mewarisi tahta kekuasaan wilayah farghana sejak usia 11 tahun, ia
bercita-cita menguasai samarKhan yang merupakan kota terpenting di Asia
Tengah. Pertama kali ia mengalami kekalahan dalam ekspansi itu kemudian
pada tahun 1494 M berkat bantuan ismail I raja Syafawi, Babur
menaklukkan SamarKhan, dan pada tahun 1504 M dia menaklukkan Kabul ibu
kota Afganistan.Dia taklukkan daerah yang luas di daerah utara anak
benua yang kaya (India), dan meletakkan dasar untuk pemerintahan Mughal
di India. Para penakluk, bangsa turki dan Persia merupakan kasta
berkuasa, sementera Islam adalah agama yang disenangi dibandingkan
dengan agama Hindu dan agama Budha. Bahasa hukum dan kesusastraan ialah
bahasa Persia baru .
Kemudian Babur melanjutkan ekspansinya keIndia yang pada saat itu
diperintah oleh Ibrahim Lodi. Dalam upaya menaklukkan India Babur
berhasil menaklukkan India. Dalam upaya menguasai India Babur berhasil
menaklukkan Punjap pada tahun 1525 M. Kemudian pada tahun 1526 M dia
mendapat kemenangan dalam pertempuran dipunjep sehingga pasukaannya
dapat memasuki kota Delhi untuk menegakkan pemerintahan Babur dikota
Delhi, maka berdirilah raja Mughal di India pada tahun 1526 M.Tapi Dari
pihak-pihak musuh, terutama dari pihak ibu yang tidak menyukai
berdirinya kerajaan Mughal ini segera menyusun kekuatan gabungan, namun
Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran, sementara itu
dinasti Lodi berusaha bangkit kembali untuk menentang pemerintahan
Babur. Kejadian itu terjadi didekat gorgah, pada tahun 1529 M dan Babur
dapat menumpas mereka, dan setelah itu setahun kemudian Babur wafat.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah:
1) Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia
2) Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India.
B. Masa Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan Mughal
Pada tahun 1540 M Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang
dilancarkan oleh SyarKhan, kemudian ia melarikan diri ke Persia, yang
mana pada saat itu persis dipimpin oleh penguasa syafawiyah yang bernama
Tahmasp. Setelah 15 tahun menyusun kekuasaanya humayun menegakkan
kembali kekuasaan Mughal, setahun kemudian humayun meninggal dunia
akibat terjatuh dari tangga perpustakaanya, din panah.Selanjutnya
Humayun digantikan anaknya yaitu Akbar yang berusia 14 tahun, karena ia
masih muda maka urusan kekeuasaan diserahkan pada Bairam Khan, seorang
Syi’i. Pada masa Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai keemasannya.
Setelah Akbar dewasa, Akbar berusaha menyingkirkan bairamhan yang sudah
mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan aliran Syi’ah.
Dan bairam mengarahkan pemberontakan pada tahun 1561 M,tetapi tetap bisa
dikalahkan oleh Akbar.
Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai
kerajaan yang besar, karena dua gerbang India yaitu Abul dan kota
kandahar dikuasai oleh Akbar. Kemajuan yang telah dicapai oleh Akbar
dapat dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jhangir
(1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M) dan Hindu (1658-1707 M).
Ketiganya merupakan raja-raja besar Mughal yang didukung oleh kekuatan
militer yang sangat besar.
Sebab-sebab Kemajuan:
Kerajaan Mughal tidak mencapai kejayaannya secara mudah. Bagaimanapun,
umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di tengah mayoritas
Hindu. Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil memperoleh kecemerlangan
disebabkan factor-faktor sebagai berikut;
1) Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik
toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku bangsa,
baik antara Islam-Hindu, Ataupun India-non India (Persia-Turki).
2) Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera dengan pola kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.
3) Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki
patriotisme yang tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang merupakan
para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah dan cukup
dominan dalam ketentaraan.
4) Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan pengetahuan. Para
"Bangsawan Mughal mengemban tanggung jawab membangun masjid, jembatan,
dan atas berkembangnya kegiataan ilmiah dan sastra".
Kemajuan dalam berbagai bidang:
1. Di bidang Keilmuan
Kemajuan dibidang keilmuan yang sangat menunjul pada saat itu antara
lain adalah pada masa Aurangzib, yaitu munculnya seorang sejarawan yang
bernama abu fadzel dengan karyanya Akbar nama dan aini Akbar yang
memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figur pemimpinnya .
Kemudian, dibidang kedokteran di antranya adalah Dara Sukhuh yang
mengarang kedokteran dara sukhuh, yang merupakan engkiklopedi medis
besar akhir dalam Islam. Ia juga di kenal sebagai seorang sufi pengikut
Vedanta.
Ilmu medis Islam terus berkembang di India sepanjang abad 12 H atau 18 M
seperti sekala dedokteran yang dibuat oleh muhammad akbar syah al zani
dari Shiraz. Dengan kehadirannya, medis India atau Islam yang merupakan
ilmu medis yang berbentuk filosofi ilmu medis (memakai pendekatan kepada
Allah) hidup bersaing dengan ilmu medis modern Eropa . Dan jasa yang
tidak dapat dilupakan dari hasil karya putra Syah Jehan, namanya
Auranzeb ialah membukukan hukum Islam mengenai soal Mu’amalat. Usaha
kodifikasi ini dinamakan “Ahkam Alam Giriyah” menurut gelaran yang
dipakinya.
2. Ekonomi
Di bidang ekonomi, raja Mughal dapat mengembangkan program pertanian,
pertambangan, dan perdagangan. Akan tetapi sumber keuangan negara lebih
banyak bertumpu pada sektor pertanian.
Di sektor pertanian ini komunikasi antara pemerintah dan petani diatur
dangan baik. Kerajaan berhak atas sepertiga dari hasil pertanian di
negeri itu, hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika itu
adalah biji-bijan, padi, kacang, sayur-sayuran, tebu, rempah-rempah,
tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.
3. Seni/Arsitektur
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidans seni dan budaya juga
berkembang. Karya seni yang menunjol adalah karya sastra gubahan penyair
istana, baik yang berbahasa persia maupun yang berbahasa India. Penyair
India yang terkenala adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan
sufi yang menghasilkan karya besar patmafat, sebuah karya alegoris yang
mengandung pesan kebajikan jiwa manusia.
Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan karya seni
terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang
indah dan mengagumkan. Pada masa akbar dibangun istana Fapkur Sikri di
Sikri, vila dan masjid-masjid yang indah.Pada masa Syah Jehan dibangun
masjid yang berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Agra, mejid raya Delhi
dan istana indah dilghare .
Bidang Seni dan Budaya:
v Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang
mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang
penyair istana. Abu Fadhl menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang
berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.
v Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di
Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh
Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore.
Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal,
terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197),
makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki
(1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota
Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota
Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
v Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.
4. Dibidang politik
Sultan akbar mengrahkan apa yang dinamakan politik sulakhul (toleransi
universal). Dengan politik ini semua rakyat India dipandang sama. Mereka
tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama.
Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan:
· Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa pemerintahan Aurangzeb.
· Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala
komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan).
Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bereorak
kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan
kemiliteran.
· Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan
politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan
karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model
toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
· Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi
kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang
pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan
Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima
tentara juga sebagai pemimpin jihad.
· Para pejabat dipindahkan ¬dari sebuah jagir kepada jagir lainnya
untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah
wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi
pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan
tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak
pakai.
· Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik
yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat
untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan
oleh kaum petani.
C. Masa Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Mughal
Mughal sudah mengalami masa keemasan selama setengah abad, para pelanjut
Hindu tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibangun oleh
sultan-sultan sebelmnya.Kekuasaan politiknya menjadi merosot akibat
tahta kepemimpinannya dijadikan rebutan, sehinnga terjadi separatis
Hindu, konflik-konflik yang berkepanjangan ini mengakibatkan pengawasan
daerah-daerah menjadi lemah dan satu persatu melepaskan loyalitasnya
dari pemerintah pusat.
Kemudian pada pemerintahan Syeh Alam (1760-1806 M) kerajaan Mughal
diserang oleh pasukan afganistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Turanni.
Kekalahan Mughal dari serangan ini berakibat jatuhnya Mughal pada
kedalam kekuasaan Afgan. Ketika kerajaan Mughal dalam keadaan lemah,
Inggris semakin kuat posisinya, tidak saja dalam perdagangan, tapi juga
dalam bentuk politik dengan dibentuknya EIC (The East India Timur
Compani). Militer Inggris berhasil menekan Syekh alam sehingga
melepaskan wilayah kuth, bengal kepada Inggris. Selanjutnya sultan akbar
2 (1806-1837 M). Pengganti ayahnya memberikan konsensi pada EIC untuk
mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang di inginkan pihak
Inggris dengan syarat perusahaan Inggris menjamin kehidupan raja dan
pihak istana.
Berbeda dengan ayahnya bahadur Syakh, menentang isi perjanjian yang
telah disepakati oleh ayahnya itu sehingga menimbulkan konflik antara
Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Ketika pihak Inggris mengalami
kerugian dan harus tetap menjamin kehidupan raja dan keluarga istana,
maka Inggris memungut pajak yang tinggi terhadap rakyat, sehingga hal
ini menimbulkan pemberotakan dengan menjadikan Bahadur Syah sebagai
pemimpin mereka dalam pertempuran bulan Mei 1857 M. Dan Inggris berhasil
mengalahkan mereka dan Bahadur Syah diusir dari isritana pada tahun
1885 M. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Islam Mughal di India.
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
Kekuatan mililernya juga lemah
Kerajaan Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Akbar
(1556-1605). Generasi sesudah Akbar yaitu Jahangir (1605-1627), Shah
Jahan (1627-1658), Aurangzeb (1658-1707) masih dapat mempertahankan
kemajuan tersebut. Namun Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan
penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik
dalam negeri.Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator
sebagaimana berikut:
Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat.
Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan
kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum
muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris
melalui EIC.
Dominasi Inggris diduga sebagai faktor pendorong kehancuran Mughal. Pada
waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus
memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap
rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat merasa ditekan,
maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan
pemberontakan.
Mereka meminta kepada Bahadur Syah untuk menjadi lambang perlawanan itu
dalam rangka mengembalikan kekuasaan kerajaan. Dengan demikian,
terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan
Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Inggris
kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberontak.
Mereka diusir dari kota Delhi, rumah-¬rumah ibadah banyak yang
dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana
(1858 M). Dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal
di daratan India. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti
Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau
oleh kekuatan maritim Mughal.
Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
Pendekatan Aurangzeb yang terlampau "kasar" dalam melak¬sanakan ide-ide
puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat
sukar diatasi oleh sultan¬-sultan sesudahnya.
Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.
PENUTUP
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan
besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530).
Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494
M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu,
Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Sebab-sebab Kemajuan:
Kerajaan Mughal tidak mencapai kejayaannya secara mudah. Bagaimanapun,
umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di tengah mayoritas
Hindu. Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil memperoleh kecemerlangan
disebabkan factor-faktor sebagai berikut;
5) Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik
toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku bangsa,
baik antara Islam-Hindu, Ataupun India-non India (Persia-Turki).
6) Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera dengan pola kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.
7) Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki
patriotisme yang tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang merupakan
para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah dan cukup
dominan dalam ketentaraan.
8) Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan pengetahuan. Para
"Bangsawan Mughal mengemban tanggung jawab membangun masjid, jembatan,
dan atas berkembangnya kegiataan ilmiah dan sastra".
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:
1. Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
2. Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan
3. Kekuatan mililernya juga lemah
DAFTAR PUSTAKA
Ø Yatim, Drs. Badriatin. M.A, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Garindo Persada, cet. III, 1995
Ø Ma’ruf , Anis, Sejarah Ringkas Islam, Jakarta: Djambatan, cet, II, 1994
Jawa Pos, Minggu, 23 Mei 2010
Ø Abu Su'ud, Islamologi, Sejarah, Ajaran dan Peranannya dalam Peradaban Umat Manusia,(Jakarta: Rineka Cipta,2003)
Ø Ali, K., Tarikh Sejarah Islam Pra Modern, Jakarta,Srigunting, 2003
Ø Khaldun,http://www.halalguide.info/content/view/ 432/46/, diakses
tanggal 16 September 2006
Ø http://www.wisataislam/info/content/view/432, diakses tanggal 6 Oktober 2006
Ø Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta,Rajagrafindo Persada, 2000
Ø http://www.geocities.com/cominglucky/tamadunmain.htm, diakses tanggal 16 September 2006